Pelaksanaan Computer Based-Test (CBT) Seleksi Nasional Peserta Didik Baru (SNPDB) MAN Insan Cendekia dilaksanakan pada Sabtu-Minggu, 26-27 Februari 2022 serentak se Indonesia. Pada seleksi ini diikuti oleh lebih dari 17.000 pendaftar yang akan menempati 23 kampus MAN Insan Cendekia yang tersebar diseluruh Indonesia.
MAN Insan Cendekia Jambi menempati urutan keeampat nasional setelah MAN Insan Cendekia Serpong, Pekalongan dan Padang Pariaman sebagai madrasah dengan peminat terbanyak sebagai pilihan pertama dan kedua. Diminati oleh 2.233 pendaftar, MAN Insan Cendekia Jambi hanya akan menerima 120 orang saja dengan rincian 52 putra dan 68 putri.
Pelaksanaan CBT SNPDB MAN Insan Cendekia Jambi dilaksanakan secara daring dengan mempertimbangkan kondisi Pandemi Covid-19 saat ini. CBT kali ini dibagi menjadi empat (empat) sesi dan tujuh belas ruang yang dipantau oleh pengawas disetiap masing-masing ruang dan sesi. Ujian CBT SNPDB ini menggunakan aplikasi yang dikembangkan oleh Kementerian Agama yang mengakomodir peserta tes dan dapat menyaksikan menggunakan kamera peserta tes.
Maryana, M. Pd selaku Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan MAN Insan Cendekia Jambi saat ditemui menyampaikan kesiapan madrasah dalam melaksanakan SNPDB berbasis CBT ini. “Alhamdulillah kita siap melaksanakan CBT SNPDB MAN Insan Cendekia Indonesia ini baik secara daring maupun luring. Namun, karena keadaan Pandemi, maka diputuskan untuk dilakukan secara daring. Untuk peserta yang dikelola oleh MAN Insan Cendekia Jambi sebanyak 1.137 peserta.” Ujar beliau.
Hal senada disampaikan oleh kepala MAN Insan Cendekia Jambi, Dr. Zakiah, M. E. Sy yang menuturkan bahwa pelaksanaan CBT SNPDB MAN Insan Cendekia Jambi hari pertama berlangsung lancar dan sukses. “Alhamdulillah saya langsung memantau ke lapangan untuk melihat secara teknis dan tidak ada kendala yang berarti.” Ujar beliau.
Harapannya dengan kondisi Pandemi Covid-19 ini tidak menghalangi semangat dan tekad Kementerian Agama RI untuk menyeleksi siswa terbaik untuk menjadi bagian dari MAN Insan Cendekia Jambi. Pelaksanaan secara daring seyogyanya tidak menjadi halangan dan hambatan untuk madrasah terus bertansfromasi menjadi lembaga pendidikan yang berbasis digital dan melaksanakan percepatan layanan berbasis teknologi.