Pandemi Covid-19 telah myebabkan banyak perubahan di berbagai bidang. Adaptasi kebiasaan baru menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menyesuaikan kegiatan sehari-hari. Adaptasi ini dapat terjadi pada bidang Kesehatan, sosial, ekonomi hingga pendidikan. Saat ini, instansi penyelenggara layanan pendidikan menggunakan system hybrid atau mix-blended yang menggabung program luring (luar jaringan) dan daring (dalam jaringan).
MAN Insan Cendekia Jambi yang saat ini telah menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di madrasah mengabungkan system daring dan luring. Sebagian siswa berada di madrasah, dan sebagian lainnya berada di rumah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Sebagai salah satu bentuk komitmen madrasah dalam mengakomodir pembelajaran berbasis daring yaitu dengan memanfaatkan platform dan media sosial.
Sabtu, 23 Oktober 2021 MAN Insan Cendekia Jambi mengadakan kegiatan collaboration – studied bersama MAN Insan Cendekia Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Pada kegiatan ini mengusung tema “Meneladani Toleransi Beragama Kerajaan Majapahit pada Abad XIV” yang menghadirkan Teacher Partner, Faiz Fakhruddin, S. Pd yang merupakan guru sejarah di MAN Insan Cendekia Kota Pekalongan dan dipandu oleh Chairul Wahyudi, S. Pd yang merupakan guru Sejarah MAN Insan Cendekia Jambi.
Turut hadir pada kegiatan ini melalui kanal Instagram yaitu kepala MAN Insan Cendekia Jambi, Dr. Zakiah, M. E. Sy yang menyampaikan apresiasi dan selamat kepada para pemateri dan moderator atas kegiatan ini. Serta beliau juga menyambut baik teacher collaboration seperti ini. “Alhamdulillah kegiatan baik seperti ini hendaknya diteruskan dan semoga mendapatkan nilai toleransi dari materi kita hari ini”, tambah beliau. H. Khoirul Anam, M. Pd. I yang merupakan Kepala MAN Inan Cendekia Kota Pekalongan pada sambutannya, juga menyambut baik kegiatan ini dan mengharapkan kegiatan ini mampu menidentifikasi nilai-nilai toleransi pada Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 di Jawa Timur. (HUMASICJ)